Menurut Aditya, skenario Sayap Kecil Garuda memiliki tema yang sangat unik dan jarang sekali diangkat ke layar lebar. Ditambah lagi, film terssebut memiliki latar belakang kecintaan terhadap Tanah Air.

"Sejak awal saya membaca skenario ini saat menjadi juri, saya sudah tertarik karena ceritanya sangat unik dan sangat sederhana tentang seorang anak yang tidak hapal Pancasila. Sepanjang yang satu tahu selama sejarah perfilman Indonesia tema seperti ini belum pernah ada, maka dari itu karena tidak pernah diangkat dan unik saya sangat tertarik untuk membuatnya," cerita Aditya saat acara Gala Premier Sayap Kecil Garuda di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.

Skenario Sayap Kecil Garuda merupakan salah satu pemenang skenario terbaik di ajang Lomba Penulisan Skenario Film Terbaik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2011. Maka untuk proses pembuatan film ini, Kemenparekraf ikut memberi fasilitas biaya sebesar Rp 500 Juta.

"Film Sayap Garuda Kecil memang bukan sebuah film dengan biaya yang besar, dimana film-film lain bisa menghabiskan belasan atau puluhan Milliar. Saya selalu mengatakan ini bukan film mahal tetapi mahal maknanya, ini juga bukan film besar tetapi besar insipirasinya." jelasnya.

Selain itu Aditya juga mengungkapkan bila selama proses syuting film ini selama 12 hari di daerah Cianjur, dirinya tidak merasakan kesulitan dalam proses produksi film ini.

"Kesulitannya hampir tidak ada kebetulan semua pemainnya dari anak-anak sanggar yang sudah lama saya bina jadi mudah mengarahkannya. Paling cuma menyesuaikan diri kepada cuaca disana saja yang terkadang turun hujan," ungkapnya.

 

Film Sayap Kecil Garuda dijadwalkan tayang di Cinema 21 mulai 23 januari 2014.