Dua film karya anak bangsa akan mengikuti salah satu pagelaran film terbesar di dunia, Cannes Film Festival 2016. Film yang berjudul Marlina The Murderer in Four Acts karya Mouly Surya, dan Prenjak/In The Year of Monkey, garapan Wregas Bhanuteja, bakal mengikuti acara akbar yang menerima sekitar 2,000 pendaftar, dihadiri lebih dari 5,000 jurnalis dan 30,000 profesional penggiat film dunia.

 

Marlina The Murderer in Four Acts masuk dalam kategori L'Atelier Cinefondation, sebuah project market untuk mencari mitra ko-produksi, pembiayaan dan distribusi internasional. Sedangkan Prenjak/In The Year of Monkey berada di  kategori La Semaine de la Critique (pekan para kritikus). Untuk membuat film terbarunya ini, Mouly mendapat naskah dari sutradara senior Garin Nugroho,  yang mengisahkan tentang seorang janda berusia 35 tahun bernama Marlina, yang memenggal kepala pimpinan perampok dan membawa lari bagian tubuh itu dalam perjalanannya.

 

“Ide film ini terinspirasi dari kisah nyata,” kata Garin Nugroho, di Institut Perancis Indonesia (IFI), Sarinah, Jakarta Pusat.

Film Prenjak/In The Year of Monkey, menceritakan tentang seorang gadis miskin yang menjual batang korek api. Sebagai imbalannya, si pembeli bisa melihat bagian tubuh vitalnya. Wregas tidak menduga karyanya bisa lolos ke Cannes 2016 yang sudah menjadi impiannya sejak lama.

 

"Prenjak baru diproduksi bulan Februari kemarin dengan konsep yang minimalis. Ide ini sudah lama ada di kepala saya dan akhirnya diputuskan untuk dibuat film. Saya tidak pernah menyangka bisa mengikuti Cannes Film Festival sekarang. Cannes adalah salah satu ajang perfilman yang benar-benar ingin saya ikuti, bahkan saya sempat bertanya ke teman-teman saya, 'Harus berapa karya yang saya buat agar saya bisa masuk ke Cannes?'. Dan saat ini saya sangat beruntung. Di usia yang ke-23 saya bisa mewujudkan itu," tutur Wregas.