MOVIE NEWS
Ingin Buat Film dengan Format IMAX, Ini yang Dibutuhkan Hanung Bramantyo
Kehadiran teater IMAX di 3 bioskop Cinema XXI membuat sutradara kondang Hanung Bramantyo, tidak menutup kemungkinan untuk mencoba membuat film menggunakan teknologi revolusioner tersebut. Namun sebelum keinginannya itu terlaksana, Hanung ternyata memiliki beberapa persyaratan.
Menurut suami dari Zaskia Adya Mecca ini, ia baru akan membuat film dengan format IMAX jika Indonesia sudah memiliki 4000 layar bioskop. Tentunya hal itu juga harus didukung dengan perlengkapan yang bertaraf internasional sekaligus menunjang dalam pembuatan film dengan format IMAX.
"Kalau layarnya baru 3 buat apa, belum tentu bisa balik modal. Belum lagi kamera kita masih di bawah standart, sedangkan untuk pembuatan film dengan format seperti itu kita butuh yang 2 sampai 3 kali lipat kualitasnya dari yang biasa digunakan di Indonesia. Jika layarnya sudah mencapai 4000 baru saya mau buat. Sama halnya kaya di Korea, mereka sudah punya sebanyak itu padahal populasinya lebih besar Indonesia," ucap Hanung saat ditemui tim 21cineplex.com saat peluncuran teater IMAX di Mal Summarecon Serpong, Tangerang.
Ketika disinggung mengenai genre yang nantinya akan diusung jika berkesempatan membuat film dengan format IMAX, sutradara film Catatan Akhir Sekolah (2005) ini menjawab, "Drama memang masih memegang peranan penting untuk pasar Indonesia. Tapi saya kalau buat film dengan format IMAX tentunya bakal mahal dan bukan film drama tapi action."
Sebagai seorang yang berpengalaman di industri perfilman, kehadiran teater IMAX menurut Hanung bisa menjadi tolak ukur terhadap kebutuhan para pecinta film di Indonesia terhadap kualitas sebuah tontonan. Tentunya hal itu bisa memancing para pecinta film untuk menonton di bioskop.
"IMAX bagi saya adalah sebuah tekhnologi, sama halnya jika dulu kalau kita mau internetan harus ke Warnet sekarang sudah cukup pakai smartphone. Intinya adalah sebuah perkembangan dan jadi tolak ukur, kita butuh nggak." tutup Hanung.