Hari ini (30/10), Mantan Terindah mengadakan acara Konferensi Pers dan Screening filmnya untuk para media. Rupanya bagi Karina Salim selaku aktris utama, ini juga merupakan pertama kalinya ia menyaksikan film dari Keana Productions dan Berlian Entertainment tersebut.

 

Berbincang santai dengan tim 21cineplex.com, Karina mengaku puas melihat hasil final dari Mantan Terindah. "Aku puas banget... Awalnya memang aku sempat deg-degan, 'duh nanti jadinya seperti apa ya, cheesy nggak ya,', tapi syukur deh sekarang sudah lega karena filmnya bagus," tutur Karina di Lounge XXI, Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Kamis (30/10) Siang.

 

Untuk penilaian, Karina memberi nilai 9,5 dari 10 untuk filmnya yang keempat ini. "Ya 9,5 deh," sahutnya.

 

Karina sendiri sudah memiliki 3 film yang ia bintangi sebelumnya, What They Don't Talk About When They Talk About Love (2013), Pintu Harmonika (2013), dan Kebaya Pengantin (2014).

 

Pada film yang diproduseri oleh Marcella Zalianty ini, Karina berhadapan dengan Edward Akbar sebagai lawan main. Mengingat Mantan Terindah adalah film drama yang memiliki kisah luar biasa, Karina pun harus melakukan pendekatan ekstrim kepada Edward.

 

"Scene aku memang 90% sama dia, jadi kami harus benar-benar memiliki chemistry. Itu terbukti sih. Dari saat reading, aku sama Edward sudah seringin untuk ngobrol dan sharing. Bahkan di waktu-waktu yang seharusnya kita break pun, kurang lebih 2 minggu, aku sama dia memutuskan untuk hang out bareng. Supaya chemistrynya lebih melekat," ungkap aktris yang juga seorang balerina itu.

 

Karina pada Mantan Terindah berperan sebagai Nada, seorang wanita muda yang memiliki kemampuan indigo/melihat masa depan. Nada kemudian bertemu dengan seorang pria, Genta (Edward Akbar), dan menjalani hubungan kasih dengannya. Sayang, Nada justru mendapat penglihatan kalau Genta bukanlah kekasih masa depannya.

 

Penasaran apa keputusan yang akan diambil Nada? Dibesut oleh Farishad Latjuba, Mantan Terindah akan memberikan jawabannya mulai 6 November 2014 di jaringan bioskop Cinema XXI.