MOVIE NEWS
Suka Film Animasi Jadi Alasan Utama Reza Rahadian Ingin Terlibat di Battle of Surabaya
Sepak terjang dan kualitas Reza Rahadian sebagai seorang aktor profesional tidak perlu diragukan lagi. Berbagai jenis peran atau karakter sesulit apapun, mulai dari seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya hingga tokoh bangsa berhasil ia perankan dengan sangat baik. Hal itu terbukti dengan berbagai pengakuan dan penghargaan yang didapatnya di dunia perfilman Indonesia.
Tercatat, Reza Rahadian sudah memenangkan Dua penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) untuk Aktor Pendukung Terbaik di film Perempuan Berkalung Sorban (2009), Aktor Terbaik dalam film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010), dan Pemeran Utama Pria Terfavorit untuk penampilannya dalam film Habibie & Ainun (2012) di ajang Indonesian Movie Awards (IMA).
Menariknya, di luar dari kesuksesan karirnya tersebut, Reza Rahadian ternyata merupakan pecinta film Animasi. Menurutnya, film animasi menjadi salah satu alasannya terjun di dunia seni peran. Bahkan, film animasi jualah yang menjadi motivasi awalnya untuk belajar di dunia akting. Dan atas dasar ini pula dirinya bersedia menjadi pengisi suara di film animasi berjudul Battle of Surabaya produksi MSV Pictures.
"Saya pecinta animasi, dari kecil saya tumbuh dengan animasi. Lion King, Mulan, Pocahontas, semua itu adalah film animasi yang selalu saya tonton dari kecil. Bahkan dari kecil saya udah suka meniru-niru suara masing-masing dari karakter sampai hafal dialog-dialognya," ujar Reza kepada tim 21cineplex.com di sela-sela proses dubbing film Battle of Surabaya di studio MSV Pictures, Yogyakarta, Jawa Tengah.
"Dan itu sebenarnya selalu menjawab setiap ada kesempatan dengan media, 'apa yang membuat saya tertarik di dunia seni peran?' adalah animasi. Saya pertama kali belajar seni peran itu karena dorongan animasi, karena menurut saya animasi itu punya ruang yang sangat imajinatif, sangat luas, nyaris bisa kita bilang limitless untuk berekspresi. Sehingga film animasi adalah salah satu film yang saya jadikan tempat untuk mencari pola-pola baru dalam seni peran," imbuhnya.
Khusus untuk film Battle of Surabaya sendiri, Reza mengungkapkan bahwa film animasi asli karya anak Indonesia itu memiliki daya tarik tersendiri. Terutama dari sisi cerita dan tokohnya. "Kalau animasi, saya merasa ini (Battle of Surabaya) agak spesial, karena ini cerita ada latar belakang sejarahnya. Dan kedua, tokohnya juga real, dalam artian bukan tokoh kartun yang dibuat secara khusus," ungkapnya.
Bintang film Kapan Kawin? (2015) ini juga berbagi bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan yang berarti ketika berdialog dalam syuting dengan menjadi dubber. Menjadi pengisi suara juga harus terdengar nyata layaknya beradegan dalam syuting film biasa.
"Jadi, penyampaian dialognya juga harus tetap real, terasa natural, perasaan-perasaan yang saya coba tuangkan lewat suara juga harus tetap real. Itu yang saya jaga banget sih selama tadi kita coba untuk dubbing," ungkapnya.
Selain itu, meski tak berhadapan langsung dengan lawan mainnya, namun Reza mengaku tetap mengondisikan pikirannya bahwa saat itu dirinya sedang syuting seperti biasa. "Nggak merasa ada perbedaan, sehingga konsep pemikiran saya akan tetap sama bahwa saya sedang syuting, sedang beradegan, nggak ada bedanya. Itu yang membuat nantinya suaranya juga yang keluar tetap real, tidak seperti sedang dibuat-buat," jelasnya
"Ini ada lawan mainnya, saya tetap merasa saya punya lawan main, karena saya mendengar suara lawan main saya. Jadi, dialognya tetap harus gayung bersambut, nggak patah-patah sendiri. Jadi saya harus mendengar dulu aksi, baru saya bereaksi. Saya tetap merasa punya lawan main, bedanya saya liat lawan main saya di gambar, gitu. Kalau syuting kan langsung, ya," tambah Reza.
Battle of Surabaya bercerita tentang seorang anak kecil bernama Musa dari keluarga bersahaja yang berjuang menapaki hidup di tengah kepahitan peperangan. Karena keadaan ekonominya, Musa harus bekerja sebagai tukang semir sepatu dan bertugas menjadi Code Messenger. Musa juga ikut terjun menjadi saksi perjuangan para pahlawan pada pertempuran tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya.
Di film ini Reza Rahadian akan memerankan tokoh bernama Danu. Ia adalah seorang pemuda yang tegas, mudah beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun. Danu juga merupakan double agent yang akhirnya tersadarkan dengan misi yang ia jalankan sendiri. Ia terinspirasi dengan karakter anak-anak kecil yang mendorongnya untuk melakukan sebuah perubahan.
Reza Rahadian akan beradu akting dengan aktris Muda, Maudy Ayunda yang juga mengisi suara di film yang disutradarai oleh Aryanto Yuniawan ini. Bintang film 2014 (2014) itu akan berperan sebagai tokoh Yumna.
Rencananya, film yang diproduseri oleh M. Suyanto ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai Agustus 2015 mendatang.